Di pesisir pantai Taman Ria, terlihat seorang gadis yang berambut panjang sepinggang. Rambutnya teracak-acak karena hembusan angin malam di pantai tersebut.
“Deva, kamu ngapain di sini? Hari sudah malam, angin pun bertiup kencang. Pasti Bundamu khawatir kalau kamu telat pulang” Ucap Stefy sahabat Deva yang baru saja mendatanginya
“Hhmm, aku malas di rumah. Aku ingin di sini. Disinilah aku dan ayahku memancing ikan” Jawab Deva
“Seandainya Ayahku masih hidup? Aku tidak akan sesedih ini, Stef” Sambung Deva lagi dengan wajah cemberut
“Yah, sebaiknya kamu pulang, nanti kamu sakit, kalau kamu sakit. Siapa yang rawat? Kan, kasihan Bunda kamu, sudah capek mengurusmu” Ucapnya lagi
“Iyah, yah. Makasih, stef. Kamu udah ingetin aku. Kalau Bundaku pasti capek dan khawatir” Ucap Deva
“Iyah, sama-sama” Ucap Stefy
“Yah, sudah. Aku pulang yahh! Dahh bye” Ucap Deva dan berlalu pergi
“Bye!” Sahut Stefy
Deva pun pulang ke rumah. Tampaknya, wajah Deva sudah kelihatan
... baca selengkapnya di The Last Song For Mom Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Kami berkomitmen untuk menyediakan hanya Batik Tulis dan Cap dengan Pewarna Alami demi mengangkat pengrajin batik Indonesia di mana pun berada. Jadi Yang terdapat di sini Mayoritas Batik Tulis dan Cap dengan Pewarna Alami, yang dibuat oleh Pengrajin atau Seniman Batik "Canting 100" dari Dusun Bedono,Jambu-Indonesia. Kami juga menerima Kerja sama Pemasaran secara Sinergi dan Amanah bagi Siapapun & Dimanapun berada.
Sabtu, 12 Agustus 2017
The Last Song For Mom
Langganan:
Postingan (Atom)